*Tabuik
Pada bulan muaharam masyarakat Kota Pariaman mangadakan yang dinamakan Peringatan Hasan dan Husean berpapar melalui sejarah aslinnya tentang Tabuik. Kata Tabuik aslinya berasal dari kata Tabut,akar bahasa Arab yang berarti peti atau kotak kayu .
Masyarakat Minangkabau mengenal Tabuik sebagai pesta rakyat yang tiap tahun digelar di Kota Pariaman. Akan tetapi, Tabuik kali ini tidak lagi sebuah kotak peti kayu yang dilapisi oleh emas. Namun yang diarak oleh warga Pariaman adalah sebuah replica menara tingi yang terbuat dari bamboo, kayu, rotan, dan berbagai macam hiasan. Puncak menara adalah sebuah hiasan yang berbentuk payung besar, dan bukan hanya di puncak, dibeberapa sisi menara hiasan berbentuk payung-payung kecil juga terpasang berjuntai. Tidak seperti menara lazimnya, bagian sisi-sisi bawah Tabuik terkembang dua buah sayap. Diantara sisi-sisi sayap itu, terpasang pula ornament ekor dan sebuah kepala manusia; sepertinya wajah wanita lengkap dengan kerudung. Bambu-bambu besar menjadi pondasi sekaligus tempat pegangan untuk mengusung Tabuik yang terlihat kokoh dan sangat berat ini. Butuh banyak pria untuk mengangkatnya dan butuh banyak kucuran keringat untuk mengoyaknya.
Selain sebuah prosesi ritual, saat ini Tabuik juga adalah sebuah pesta rakyat di Kota Pariaman. Oleh sebab itu, prosesi ini melibatkan semua lapisan masyarakat Pariaman. Terlihat dari dua Tabuik yang diusung itu; Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang .
Masyarakat Minangkabau mengenal Tabuik sebagai pesta rakyat yang tiap tahun digelar di Kota Pariaman. Akan tetapi, Tabuik kali ini tidak lagi sebuah kotak peti kayu yang dilapisi oleh emas. Namun yang diarak oleh warga Pariaman adalah sebuah replica menara tingi yang terbuat dari bamboo, kayu, rotan, dan berbagai macam hiasan. Puncak menara adalah sebuah hiasan yang berbentuk payung besar, dan bukan hanya di puncak, dibeberapa sisi menara hiasan berbentuk payung-payung kecil juga terpasang berjuntai. Tidak seperti menara lazimnya, bagian sisi-sisi bawah Tabuik terkembang dua buah sayap. Diantara sisi-sisi sayap itu, terpasang pula ornament ekor dan sebuah kepala manusia; sepertinya wajah wanita lengkap dengan kerudung. Bambu-bambu besar menjadi pondasi sekaligus tempat pegangan untuk mengusung Tabuik yang terlihat kokoh dan sangat berat ini. Butuh banyak pria untuk mengangkatnya dan butuh banyak kucuran keringat untuk mengoyaknya.
Selain sebuah prosesi ritual, saat ini Tabuik juga adalah sebuah pesta rakyat di Kota Pariaman. Oleh sebab itu, prosesi ini melibatkan semua lapisan masyarakat Pariaman. Terlihat dari dua Tabuik yang diusung itu; Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang .
Pacu jawi atau bisa di sebut juga balapan sapi adalah sebuah atraksi permainan tradisional yang di lombakan di kabupaten tanah datar .
*Panjat Pinang
Panjat pinang adalah salah satu perlombaan tradisional yang sangat populer ketika perayaan Hari Kemerdekaan indonesia .
2. Landscape
keindahan alam panorama baru saat di senja hari .(lokasi:panorama baru)
lokasi ; Pantai Gondoriah
gunung merapi (lokasi : parai)
lokasi :danau maninjau
3. Street
Foto ini termasuk ke dalam foto street ,karena di dalam foto tersebut menggambarkan sebuah keluarga yang berada di atas vespa ingin menyebrang jalan.(lokasi ; rumah potong)
Rumah gadang yang menjadi salah satu ciri khas daerah koto gadang .
foto di atas merupakan salah satu rumah penduduk daerah koto gadang,rumah tua yang masih menjadi ciri khas warga koto gadang.
Mesjid ini juga merupakan ciri khas dari daera koto gadang .
foto ini bisa juga di sebut human interest ,karena foto ini bercerita tentang dua orang yang pulang berburu ,di sana terlihat bapak tersebut mmbawa anjing buruannya .(lokasi: koto gadang)